OLEH : ARIPIANTO
Peristiwa 10
November yang diperingati sebagai hari pahlawan, yang pada saat sekarang kita kembali mengenang jasa para pahlawan yang
telah bersedia mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaan. Dikisahakan pada saat itu para pejuang bertempur
mati-matian untuk melawan tentara Inggris di Surabaya, yang pada saat itu
pejuang hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya menggunakan
bambu runcing. Dalam memperingati Hari
Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2012 seharusnya bukanlah sebatas
seremonial saja. Melainkan berusaha mewarisi semangat kepahlawanan sebagai
inspirasi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mengisi kemerdekaan
melalui pembangunan. Dengan
dengan melakukan aksi realitas yang diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Dimulai dari berusaha menanamkan komitmen moral dan perjuangan dalam
meneruskan cita-cita para pahlawan dengan bekerja lebih keras, ulet serta penuh
pengabdian kepada bangsa dan negara, dilandasi semangat kesetiakawanan sosial
nasional. Nilai-nilai semangat kepahlawanan masih tetap relevan untuk generasi
bangsa Indonesia. Apalagi di tengah persaingan dunia saat ini, diperlukan
langkah-langkah bersama meningkatkan sumber daya manusia (SDM), yang sangat
dibutuhkan guna mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju. Dan langkah
bersama ini juga sebagai modal dalam menghadapi atau menjawab tantangan
globalisasi yang makin kompleks.
Jika melihat realitas saat ini, ada kecenderungan mulai
terkikisnya nilai-nilai patriotisme. Generasi bangsa saat ini nyaris hilang
rasa bela bangsanya, karena lebih mengedepankan ego sentralisme. Padahal
hilangkan sikap ego sentralisme ini dapat mengikis nilai persatuan. Sebagai
generasi bangsa harus selalu memupuk nilai-nilai perjuangan, yang pernah
dikobarkan para pahlawan kita. Yaitu dengan mendahulukan kepentingan negara dan
bangsa di atas kepentingan pribadi. Mampu menjaga nama baik bangsa dan negara
Indonesia. Juga mampu berprestasi dalam berbagai bidang untuk mengarumkan nama
bangsa dan negara Indonesia. Dan yang tak kalah pentingnya, generasi
bangsa harus setia kepada bangsa dan
negara Indonesia, apalagi dalam menghadapi masuknya dampak negatif globalisasi
ke Indonesia dan untuk menumbuhkan kembali semangat dan nilai kepahlawanan,
seluruh eleman bangsa, mulai pemerintah, masyarakat, dan seluruh anak bangsa
bersama-sama membangun kesadaran kolektif.
Menanamkan semangat juang dikaum pemuda
Pada jaman sekarang pemuda-pemudi di
Indonesia sudah banyak yang tidak memperdulikan dan menumbuhkan semangat
perjuangan serta semangat kemerdekaan
Indonesia yang seharusnya generasi muda bisa menumbuhkan semangat perjuangan
dengan cara yang simple dan mudah Seperti di dalam kehidupan sehari-hari
minsalnya saja mengiikuti kegiatan upacara pagi setiap hari senin, belajar
tentang semangat para pejuang yang telah gugur, berkunjung kemuseum pahlawan,
menanati tata terti diaman saja kita. Dengan cara demikian generasi muda dapat
menumbuhkan kembali rasa semangat perjuangan pada pemuda sekarang, supaya kita
bisa menciptakan Indonesia yang sejahtera dan damai. Semangat
kepahlawanan hendaknya dapat diteladani dan diwujudkan dalam mengisi
pembangunan agar bangsa dan negara ini bisa maju. Semangat membangun bangsa
harus terus digelorakan agar dapat menjadi momentum untuk terus
melestarikan dan mendayagunakan sikap dan perilaku para pahlawan kusuma bangsa.
Yang pada dasarnya merupakan nilai
budaya bangsa untuk membangun bangsa berdasarkan pancasila dalam bingkai
negara kesatuan Republik Indonesia.
Semangat pahlawan terdahulu begitu
menggebu – gebu, menghabisi para penjajah dengan satu tujuan yakni melepaskan
rakyat Indonesia dari kepahitan kehidupan yang ratusan tahun tak kunjung
usai. seorang pahlawan saat ini, tidak
lagi harus bertumpah darah, tidak lagi harus pergi berperang melawan penjajah.
Kepahlawanan dapat diwujudkan dengan sikap mau menjaga budaya, bahasa, dan
Tanah-Airnya.. Nilai kepahlawanan harus berguna bagi masyarakat sekitarnya.
Menjadi seorang Guru bisa menjadi Pahlawan, karna ia adalah orang yang pertama
berjasa melestarikan nilai nilai kepahlawanan kepada murid – muridnya. Menjadi
pemuda juga bisa jadi pahlawan karena pemuda adalah mesin utama dalam pergerakan
menuju perubahan yang lebih baik.
Masih Adakah Sosok Pahlawan??
Sebenarnya
Pahlawan itu ada di hati kita, hidup dalam pikiran, jiwa dan semangat
perjuangan kita, kapan pun dan sampai akhir masa. Pahlawan itu para pejuang di
dalam kehidupan tanpa berpikir akan dinobatkan menjadi pahlawan atau bukan.
Lantas, siapa pahlawan di hati kita? Adalah semua orang yang menginspirasi kita
menjadi pejuang dengan ketulusan dan menanam berbagai kebaikan untuk membela
kebenaran yang suci dan keadilan yang murni, meski mengorbankan segala yang
kita punya. Apa yang pantas kita tanam dalam kehidupan? Kecuali semangat
kepahlawanan. Pesan bung karno kepada kita semua Jangan sekali-kali melupakan
sejarah (”Jas merah”) yang sang proklamator bangsa Indonesia itu selalu menemukan
relevansinya dalam mengenang jiwa dan semangat kepahlawanan, para pahlawan di
hati kita. Jangan sekali-kali melupakan sejarah (”Jas merah’) berarti juga
jangan lupa pada asal, lantaran ia berdimensi sosial dan ketuhanan.
Setiap
kita memiliki para pahlawan di hati kita masing-masing, mereka adalah semua
orang yang telah berjasa dan menanamkan berbagai budi kebaikan, berpeluh,
berkeringat bahkan bersimbahkan darah. Mereka adalah para pejuang yang telah
memberikan kita kemerdekaan sebagai suatu bangsa, mereka adalah orang-orang
yang telah berjasa memerdekakan kita menjadi manusia yang mandiri, mereka
adalah orang-orang yang telah memerdekakan kita dari kebodohan, kemiskinan,
kesengsaraan, kesesatan dan kejahiliyahan. Sehingga Pemimpin yang hebat selalu memberi
contoh yang terbaik dibandingkan harus menghabiskan banyak energinya dengan
berbicara, itulah alasan mengapa kita sangat membutuhkan pemimpin teladan dan
menjadi sumber inspirasi rakyat – rakyatnya. Menjadi inspirasi juga tak harus
menjadi pemimpin yang kuat secara fisik atau berkobar-kobar dalam
berbicara.Selamat Hari pahlawan 10 November 2012, Semoga semangat kepahlawanan
menjadi bagian dari setiap langkah-langkah kita.
Penulis Adalah Wakabid Litbang dan Infokom DPC GMNI Pekanbaru
Dan Mahasiswa PKn/FKIP/Universitas Riau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar